Kamis, Juni 26, 2008

Aku Tidak Punya Impian

Salah seorang teman pernah bercerita betapa ia punya banyak impian. Ada yang sudah tidak mungkin terwujud, tapi ada juga (banyak malah) yang masih mungkin. Aku juga melihat betapa ia begitu antusias dan ambisius dalam mengejar dan mewujudkan mimpinya. Aku melihat usahanya. Aku juga merasakan semangatnya. Begitu hidup, sehingga terlihat bahwa hidupnya lebih terarah karena ia punya target dan rencana.

Semakin sering dia bercerita tentang mimpinya, semakin sering juga aku berpikir, seperti apa impianku?! Aku bingung. Semakin aku berusaha menggali, semakin aku tidak menemukan jawaban. Sekedar jawaban atas pertanyaan “Apa impianku?”.

Apa yang kuinginkan dalam hidup ini? Apa rencanaku? Apa targetku? Kenapa aku sulit menjawabnya... Yang aku tahu hanyalah aku ingin hidup bahagia. Bahagia karena kedua orangtuaku bahagia, juga bahagia karena hidupku memang bahagia. Hanya itu. Tidak ada yang spesifik, tidak ada rencana detil, juga tidak ada target.

“Wee, kapan kamu mau merid?” atau “Wee, 2 tahun lagi apa targetmu?”.... Hhh, aku kelimpungan sekedar untuk menjawab pertanyaan tersebut. Beneran aku belum punya rencana, aku belum ada target. Menyedihkan... Bahkan aku tidak tahu harus membawa hidupku ke arah mana. Aku benar-benar payah.

Ingin rasanya berprinsip, “Ikuti arus ajah...” tapi aku takut kelanjutannya, “.... ke laut ajah”. Hiiiiiiiiiiiii

Kalau aku begini terus, lama kelamaan aku hanya akan kehilangan arah. Melangkah mendekati para ‘pahlawan’ atau justru ‘pecundang’. Tergantung kubu mana yang daya tariknya lebih kuat. Tapi aku... tidak ingin menjadi seperti itu. Aku harus memegang kemudi atas hidupku sendiri karena aku dan hidupku bertumpu pada hati dan pikiranku.

Tidak ada komentar: