Sabtu, Agustus 09, 2008

Kosong

Sudah sekitar satu bulan aku di sini. Sudah banyak juga pertanyaan yang terlontar, “Gimana Wee,betah?”, dan pasti kujawab, “Yaa... dibetah-betahin.” Karena aku sadar, aku gak boleh buang-buang energi dengan merasa ‘capek hati’ untuk waktu yang aku sendiri tidak tahu berapa lama.

Muara Aman, kota yang sebulan ini menemani hari-hariku. Kemarau gini, dinginnya Subhanallah di pagi hari, dan terik siangnya juga Subhanallah. Hari pertama terasa sepi, tapi sekarang mulai terasa ramai. Minggu pertama terasa ndeso, namun sekarang mulai terasa ada peradaban. Kalau dipikir-pikir, aku sejak awal sudah tersugesti negatif, dan nyatanya hingga detik ini tidak semua sugestiku terbukti.

Apa kerjaku di sini? Senin - Jumat jam 8 - 16 (tapi sering molor sampe jam 17), Sabtu juga aku ngantor. Maklumlah, bukan di ‘rumah’ sendiri, jadinya gak betah kalo harus di rumah aja seharian. Makan tinggal makan, gak pake masak. Kerjaan kantor banyak, mulai dari survei, publikasi, juga kerjaan rutin. Tapi nyatanya aku senang.

Jarang ada tidur larut seperti dulu. Jarang nge-game seperti dulu. Semua waktuku terasa terkuras, padahal aku sendiri tidak tahu... untuk apa saja waktuku habis. Hari-hari menjadi tak terasa. Hhh, kalo kaya gini terus, bisa-bisa bakal lupa merid neh, huehehe...

Aku senang karena tak harus bengong. Aku bahagia karena tak harus bingung apa yang akan dikerjakan. Aku bersyukur karena waktuku termanfaatkan. Tapi entah kenapa, aku merasa hampa. Kosong... Tak bisa kupungkiri, aku butuh komunitas.

Tidak ada komentar: